Kamis, 23 Oktober 2014

Menjadi Bidan dan Dokter "pro" Gentle Birth

Untuk mencapai keberhasilah proses persalinan Gentle Birth yang ramah jiwa dan minim trauma tentunya tidak terlepas dari provider.
Provider disini adalah Bidan dan Dokter yang Anda percayai untuk menjadi bagian dalam perjalanan Anda untuk menjadi IBU.
Menjadi bidan dan dokter yang mendalami gentle birth haruslah menyelami seni dan spiritualitas dalam proses persalinan dan kelahiran. Membuka hati dan pikiran untuk lebih mengerti dan memahami manusia secara utuh dan menyeluruh. Mau membuka hati dan diri untuk lebih mendalami berbagai hal yang mampu mendukung terciptanya sebuah persalinan lembut yang minim trauma dan tidak hanya melakukan pelayanan sekedar sesuai dnegan SOP dan kebijakan semata adalah sebuah hal yang membutuhkan komitmen tinggi dan passion yang kuat.

Tidaklah mudah untuk bisa menjadi bidan atau dokter gentle birth. Mengapa? Ya karena selama ini Anda dan saya hanya belajar tentang hal-hal yang sifatnya masih tehnis sekali.
Saat masih berada di bangku perkuliahan Anda dan Saya tanpa disadari telah di”jejali” dengan konsep dan prinsip FEAR dalam proses persalinan dan kelahiran. Dimana akhirnya tanpa disadari Anda dan saya menganggap sebuah proses persalinan dan kelahiran sebagai peristiwa medis yang penuh dnegan resiko.

Menjadi bidan dan dokter gentle birth haruslah mampu berfikit OUT OF THE BOX. Dan meyakini bahwa persalinan adalah peristiwa sacral dan unik. Sehingga Anda dan saya akan lebih menghormati klien dan juga bayi.

Prinsip layanan yang harus diberikan adalah:
  • Dokter dan bidan harus percaya bahwa proses persalinan adalah proses yang normal dan alamiah
  • Percaya bahwa proses kehamilan dan bersalin adalah sehat
  • Perempuan dan bayi memiliki kebijaksanaan yang diperlukan untuk kelahiran
  • Bayi sadar, wanita sensitif pada saat lahir, dan harus diakui dan diperlakukan dengan sadar dan penuh dengan empati
  • Menyusui memberikan nutrisi optimal untuk bayi yang baru lahir
  • bayi lahir dengan aman dapat terjadi di rumah sakit, klinik bersalin, dan rumah
  • Model kebidanan perawatan, yang mendukung dan melindungi proses kelahiran normal, adalah yang paling sesuai untuk sebagian besar wanita selama kehamilan dan kelahiran

Pemberdayaan
  • kepercayaan diri seorang wanita dan kemampuan untuk melahirkan dan merawat bayinya yang ditingkatkan atau dikurangi oleh setiap orang yang memberi asuhannya, dan oleh lingkungan di mana ia melahirkan
  • Seorang ibu dan bayi yang berbeda namun saling tergantung selama kehamilan, kelahiran, dan bayi. Mereka harus dihormati
  • Kehamilan, kelahiran, dan periode postpartum merupakan tonggak peristiwa dalam kehidupan yang berkelanjutan. Pengalaman ini sangat mempengaruhi wanita, bayi, ayah, dan keluarga, dan memiliki efek penting dan tahan lama pada masyarakat
     
Otonomi
Setiap wanita harus memiliki hak untuk:
  • Memiliki pengalaman lahir sehat dan gembira untuk dirinya sendiri dan keluarganya, terlepas dari usianya atau keadaan
  • Melahirkan dalam lingkungan di mana dia merasa dipelihara dan aman, nyamandi hormati secara emosional, mendapatkan privasi, dan preferensi pribadi yang dihormati
  • Memiliki akses ke berbagai pilihan untuk kehamilan, kelahiran, dan memelihara bayinya, dan informasi yang akurat pada semua layananyang tersedia persalinan, pengasuh, dan praktik
  • Menerima informasi yang akurat dan up-to-date tentang manfaat dan risiko dari semua prosedur, obat-obatan, dan tes yang disarankan untuk digunakan selama kehamilan, kelahiran, dan periode postpartum, dengan hak untuk informed consent dan penolakan informasi
  • Menerima dukungan untuk membuat informasi pilihan tentang apa yang terbaik untuk dirinya dan bayinya berdasarkan nilai-nilai individu dan keyakinan
     
Hal-hal yang harus diperhatikan:
  • Intervensi tidak harus diterapkan secara rutin selama kehamilan, kelahiran, atau setelah melahirkan. Banyak tes medis standar, prosedur, teknologi, dan obat-obatan membawa risiko bagi ibu dan bayi, dan harus dihindari dengan tidak adanya indikasi ilmiah tertentu untuk mereka gunakan
  • Jika terjadi komplikasi selama kehamilan, kelahiran, atau setelah melahirkan, perawatan medis harus menjadi berbasis pada bukti

Tanggung jawab
  • Setiap pengasuh (bidan/dokter) bertanggung jawab atas kualitas pelayanan yang dia sediakan
  • praktek perawatan Maternias tidak harus didasarkan pada kebutuhan pengasuh atau penyedia, namun semata-mata pada kebutuhan ibu dan anak
  • Setiap pusat kelahiran dan rumah sakit bertanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi secara periodik, menurut bukti ilmiah saat ini, dari efektivitas, risiko dan tingkat penggunaan prosedur medis untuk ibu dan bayi
  • Individu yang bertanggung jawab untuk membuat pilihan informasi tentang perawatan kesehatan mereka dan bayi mereka menerima

Semaoga “gelombang cinta” Gentle Birth ini semakin dasyat sehingga para tenaga kesehatan semakin membuka hati untuk menjadi “malaikat” yang mampu menyambut buah hati tuk melahir dunia ini dalam kedamaian, cinta dan kasih.

10 Fakta tentang Bidan, Ujung Tombak Penurun Kematian Ibu Anak

bidan-130504b.jpg
Pelayanan kebidanan merupakan kunci penting untuk kesehatan kandungan dan persalinan yang aman. Di seluruh dunia, ada sekitar 287 ribu wanita meninggal setiap tahunnya saat persalinan.

Sebagian besar kematian sulit dicegah dan terjadi di negara berpenghasilan rendah dan di daerah miskin serta pedesaan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung sepenuhnya upaya negara untuk memastikan bahwa setiap wanita dan setiap bayi yang baru lahir menerima perawatan kesehatan terbaik.

Banyak kematian ibu dan bayi yang baru lahir dapat dicegah jika bidan yang kompeten membantu wanita sebelum, selama, dan setelah melahirkan dan dapat merujuk dirinya ke perawatan obstetrik (layanan gawat darurat kehamilan) ketika timbul komplikasi parah.

Seperti dilansir WHO.int, Sabtu (4/5/2013) ada 10 fakta tentang kebidanan yang perlu Anda ketahui.

1. Bidan yang kompeten mengurangi risiko kematian saat lahir

Sekitar delapan ratus perempuan dan lebih dari delapan ribu bayi baru lahir meninggal setiap hari akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan dan periode postnatal (setelah lahir).

Selain itu, setiap tahun, hampir 3 juta bayi lahir mati. Banyak nyawa ini bisa diselamatkan jika setiap proses kelahiran tersebut dihadiri bidan.

2. Lebih dari sepertiga dari semua kelahiran berlangsung tanpa bidan atau tenaga kesehatan terampil lainnya


Millenium Development Goals nomor 5 bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu. Lebih banyak bidan perlu dilatih untuk mencapai MDGs 5 demi meningkatkan jumlah kelahiran yang dibantu oleh 95 persen tenaga kesehatan terampil pada tahun 2015.

3. Bidan juga memberikan perawatan penting setelah proses kelahiran

Setelah melahirkan, bidan mendukung seorang ibu untuk menyusui dan untuk mencegah penularan HIV pada ibu ke anak.  Bidan memeriksa kesehatan bayi yang baru lahir dan memberikan nasihat pada ibu tentang bagaimana merawat bayi yang lahir, jarak untuk melahirkan lagi, dan keluarga berencana.

4. Hanya satu dari tiga wanita pedesaan di daerah berkembang menerima perawatan yang diperlukan

Selama kehamilan dan persalinan, wanita di pedesaan, daerah terpencil, dan fasilitas kesehatan yang lebih minim khususnya mengalami kekurangan bidan dan tenaga kesehatan dengan keterampilan kebidanan yang melayani komunitasnya.

Oleh karena itu, negara perlu meningkatkan distribusi dan retensi bidan, terutama di daerah miskin dan terpencil.

5. Bidan membutuhkan pelatihan rutin penyegaran dan dukungan

Bisan membutuhkan pelatihan untuk memperoleh dan mempertahankan kompetensi untuk memberikan perawatan yang berkualitas tinggi untuk wanita dan bayi yang baru lahir.

Selain itu, memberikan kesempatakan pada bidan untuk memperbarui keterampilannya. Pemerintah perlu mengadobsi kebijakan yang memungkinkan bidan menggunakan pengetahuan secara penuh dan keahliannya, puskesmas dan rumah sakit.

6. Bekerja dalam satu tim dengan perlengkapan yang diperlukan sangat penting bagi bidan


Bidan membutuhkan lebih dari sekadar pelatihan untuk menjadi sukses. Agar bidan memberikan perawatan berkualitas tinggi juga perlu infrastruktur yang memadai, obat-obatan tersedia dan pasokan, air dan sanitasi, komunitas, dan sistem rujukan berfungsi jika terjadi komplikasi selama persalinan.

7. Data yang dapat dipercaya mengenai jumlah bidan praktik yang sangat langka

Kita tidak pernah tahu, berapa banyak bidan yang terlatih dan benar-benar bekerja di ruang bersalin, dan bagaimana tenaga kerja didistribusikan dalam di daerah dan negara luar. Informasi ini diperlukan untuk mengembangkan rencana nasional ditargetkan.

8. Banyak bidan terlatih meninggalkan negara asalnya untuk bekerja di luar negeri

Negara-negara yang sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan bidan terlatih karena kondisi yang sulit untuk bekerja, imbalan yang tidak sesuai, dukungan dan pengawasan serta kurangnya jalur karir.

Banyak bidan terlatih bekerja di luar negeri untuk gaji yang lebih baik dan kondisi kerja yang lebih menguntungkan. Hal ini menciptakan kelangkaan bidan ahli di negara-negara yang paling membutuhkan.

9. WHO menyarankan negara-negara tentang bagaimana caranya mendukung bidan

WHO bekerja dengan negara-negara untuk memastikan bahwa isu-isu kebidanan dibahas dalam strategi kesehatan nasional dan berencana.  WHO mendorong negara-negara untuk lebih mengenali bidan sebagai profesi dan dukungan bidan sebagai pilar penting dari tenaga kerja kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir.

10. WHO berkerja sama dengan mitra untuk meningkatkan jumlah bidan yang kompeten
Menurut perkiraan terakhir, negara memerlukan minimal enam tenaga kesehatan dengan keterampilan kebidanan per 1.000 kelahiran untuk memastikan bahwa 95 persen wanita aman dan selamat saat melahirkan dan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir.

WHO mendukung negara-negara untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Fibroid, Tumor Jinak di Rahim yang Paling Umum

Fibroid, Tumor Jinak di Rahim yang Paling Umum

Fibroid (uterine fibroid) adalah tumor non-kanker yang tumbuh dari dalam atau pada dinding otot rahim (miometrium). Tumor ini terbentuk dari jaringan serat otot yang padat (fibrous tissue). Istilah lain dari fibroid adalah miom, mioma uteri, leiomioma, leiomiomata, atau fibromioma. Fibroid dapat terjadi sebagai tumor tunggal atau berkelompok dengan berbagai ukuran, dari hanya sebesar kacang kedelai sampai seukuran janin.

Apa saja jenis-jenisnya?

Fibroid diberi nama sesuai letak dan cara tumbuhnya:fibroid atau miom
  • Fibroid subserosa (subserous fibroid): berkembang pada dinding rahim bagian luar. Jenis fibroid ini dapat terus tumbuh keluar dan menekan organ-organ di sekitarnya.
  • Fibroid intramural (intramural fibroid): berkembang di dalam dinding otot rahim.
  • Fibroid submukosa (submucous fibroid): berkembang tepat di bawah lapisan rahim (endometrium).
  • Fibroid bertangkai (penduculated fibroid): fibroid submukosa atau subserosa yang tumbuh bertangkai ke dalam atau ke luar rahim.
  • Fibroid serviks (cervical fibroid): tumbuh di leher rahim.

Tanda dan Gejala

  • Fibroid seringkali tidak menimbulkan gejala. Jika fibroid tumbuh dengan cara yang tidak menyebabkan tekanan pada organ di dekatnya, Anda dapat memiliki fibroid selama bertahun-tahun tanpa merasakan keluhan berarti.
  • Dalam beberapa kasus indikasi pertama adanya fibroid adalah kesulitan untuk hamil (infertilitas) atau mempertahankan kehamilan (keguguran). Fibroid submukosa adalah jenis yang paling mungkin memengaruhi kehamilan karena dapat mendistorsi rahim dan mengganggu implantasi embrio. Aliran darah yang berkurang membuat dinding rahim tidak kondusif untuk perkembangan embrio.
  • Menstruasi berat. Fibroid besar yang tumbuh di dalam rahim (submukosa atau intramural) dapat mengganggu mekanisme perdarahan menstruasi yang normal sehingga menyebabkan  perdarahan haid berat (menorrhagia). Beberapa wanita mengalami menstruasi yang berlangsung hingga berminggu-minggu, kadang-kadang tanpa jeda nyata antar periode haid.
  • Sering buang air kecil, sembelit atau nyeri punggung, terjadi bila fibroid menekan organ lain seperti kandung kemih atau usus. Nyeri hebat dapat terjadi bila fibroid bertangkai terpelintir.
  • Pembengkakan perut yang menimbulkan sensasi tekanan dan sensasi berat. Perut bagian bawah dapat tampak seperti pada tahap awal kehamilan.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks apabila fibroid tumbuh di dekat vagina atau serviks.

Mengapa fibroid berkembang?

Penyebab pasti fibroid tidak diketahui namun diduga terkait dengan hormon estrogen. Estrogen adalah hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh ovarium. Fibroid biasanya berkembang di usia 30-an ketika kadar estrogen berada pada tingkat tertinggi. Fibroid jarang terjadi pada wanita di bawah usia 20. Risiko fibroid tampaknya diwariskan dalam keluarga meskipun gaya hidup dan diet juga turut berperan. Wanita yang kelebihan berat badan memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi sehingga risiko fibroid juga lebih tinggi. Wanita yang telah memiliki anak berisiko lebih rendah. Semakin sering hamil, semakin rendah risikonya.

Bagaimana mendiagnosis fibroid?

Fibroid sering diketahui keberadaannya tanpa sengaja dalam pemeriksaan rutin kebidanan. Rahim Anda mungkin terlihat membesar atau berbentuk tidak teratur. Pemindaian dengan USG dapat mengonfirmasi keberadaan fibroid.
Prosedur diagnosis yang juga dapat sekaligus disertai tindakan adalah histeroskopi dan laparoskopi. Dalam histeroskopi, bagian dalam rahim diperiksa dengan tabung kamera yang dimasukkan melalui vagina untuk melihat keberadaan fibroid submukosa. Dalam laparoskopi, tabung kamera dimasukkan melalui sayatan kecil di bawah pusar untuk mencari fibroid subserosa.

Apakah fibroid dapat diobati?

Kebanyakan fibroid tidak perlu diobati atau dioperasi kecuali bila gejala-gejalanya sangat mengganggu atau membuat Anda kesulitan hamil. Fibroid pada umumnya menyusut dan tidak menimbulkan keluhan setelah menopause.
Pilihan pengobatan dan tindakan untuk fibroid antara lain:
  • Obat-obatan yang menyeimbangkan hormon. Obat-obatan tersebut berupa semprot hidung, injeksi atau implan di bawah kulit untuk mengecilkan atau menghentikan sementara pertumbuhan fibroid. Pengobatan ini tidak dapat berlangsung lama karena seringkali menimbulkan efek samping mirip gejala menopause yaitu kekeringan vagina, penurunan kepadatan tulang, panas badan (hot flushes). Fibroid dapat tumbuh kembali setelah pengobatan dihentikan.
  • Bedah pengangkatan fibroid (disebut miomektomi) melalui prosedur histeroskopi, laparaskopi atau laparotomi (bedah terbuka). Pilihan prosedur tergantung pada ukuran, jumlah dan lokasi fibroid.
  • Prosedur radiologi intervensif yang disebut embolisasi arteri uterus (uterine artery embolization) untuk menutup pasokan darah ke fibroid. Dengan ketiadaan pasokan darah, fibroid akan menyusut atau menghilang sama sekali.
  • Prosedur yang disebut reseksi atau ablasi endometrium untuk fibroid submukosa. Dalam prosedur ini, ahli bedah membuang jaringan endometrium dari lapisan otot rahim di mana fibroid tumbuh. Jaringan endometrium akan tumbuh kembali dalam siklus ovulasi berikutnya dan Anda dapat kembali mencoba untuk hamil.

Artikel dalam kategori Kesehatan Wanita Fibroid, Tumor Jinak di Rahim yang Paling Umum 1 Oktober 2014 Ditulis oleh dr Salma Fibroid, Tumor Jinak di Rahim yang Paling Umum Fibroid (uterine fibroid) adalah tumor non-kanker yang tumbuh dari dalam atau pada dinding otot rahim (miometrium). Tumor ini terbentuk dari jaringan serat otot yang padat (fibrous tissue). Istilah lain dari fibroid adalah miom, mioma uteri, leiomioma, leiomiomata, atau fibromioma. Fibroid dapat terjadi sebagai tumor tunggal atau berkelompok [...] Mensturasi Berat, Kapan Perlu Dicemaskan? 29 September 2014 Ditulis oleh dr Salma Mensturasi Berat, Kapan Perlu Dicemaskan? Berat-ringannya perdarahan menstruasi berbeda-beda dari satu masa menstruasi ke masa berikutya. Kebanyakan wanita kehilangan darah sekitar 6-7 sendok teh (30-40 ml) selama satu masa menstruasi. Sebagian wanita kehilangan darah lebih atau kurang dari jumlah itu. Wanita yang berbadan lebih besar, telah memiliki anak dan menjelang menopause bias [...] Kanker Ovarium Dapat Diketahui Lebih Dini

Menurut laporan WHO (2002), kanker ovarium adalah kanker dengan kasus baru terbanyak keempat di Indonesia setelah kanker payudara, rahim, dan kolorektal. Setiap tahun, ada 15 penderita baru kanker ini untuk setiap 100.000 wanita Indonesia.
Tingkat harapan hidup penderita kanker ovarium jauh lebih rendah dibandingkan kanker lainnya, terutama karena kanker ini cenderung terlambat didiagnosis, biasanya setelah menyebar ke bagian lain tubuh. Namun sebenarnya tingkat harapan hidup bisa mencapai lebih dari 90% jika kanker ini ditangani pada tahap 1, ketika kanker belum menyebar di luar ovarium.
Kanker ovarium paling sering dijumpai pada wanita berusia di atas 60 tahun, walaupun dapat juga terjadi pada wanita muda yang memiliki riwayat penyakit ini di keluarganya. Artis Shahnaz Haque adalah salah satu contoh penderita kanker ovarium di usia yang relatif muda karena faktor keturunan tersebut. Jika dua atau lebih perempuan dari pihak ayah atau ibu Anda pernah terdiagnosis kanker payudara atau kanker ovarium, Anda perlu kewaspadaan ekstra terhadap kanker ini.
Yang perlu diketahui oleh semua wanita adalah bahwa meskipun kadang-kadang kanker ovarium tidak menimbulkan keluhan apa pun sampai cukup lanjut, pada umumnya ada sejumlah gejala yang bisa diwaspadai. Penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa empat gejala utama berikut seringkali dirasakan oleh wanita yang memiliki kanker ovarium:
  1. Nyeri perut atau nyeri panggul terus-menerus
  2. Perut kembung atau membesar secara persisten (bukan mengembang setelah makan besar dan mengempis kembali dalam beberapa jam)
  3. Merasa cepat kenyang setelah makan, atau mengalami masalah makan
  4. Lebih sering kebelet buang air kecil
Gejala-gejala di atas bisa saja disebabkan oleh penyakit lain, tetapi keterkaitan dengan kanker ovarium adalah persistensinya yaitu tidak datang-pergi dan terjadi hampir setiap hari. Selain itu, keterkaitannya lebih kuat bila gejala-gejala tersebut tidak pernah Anda rasakan sebelumnya.
Bila Anda adalah wanita yang memiliki gejala-gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda. Namun jangan panik karena pada sebagian besar kasus, penyebabnya bukan kanker ovarium. Jika Anda khawatir gejala-gejala yang Anda rasakan mungkin disebabkan oleh kanker ovarium, sampaikan kepada dokter Anda kekhawatiran Anda. Dokter mungkin saja terlewat mempertimbangkan kemungkinan diagnosis sebagai kanker ovarium karena gejala-gejala tersebut cukup umum pada banyak penyakit. Dokter mungkin akan merujuk Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut bila memang diperlukan.
Berbeda dengan kanker payudara, prostat dan usus besar, saat ini belum ada tes skrining rutin untuk kanker ovarium. Tes darah yang disebut CA125 dan ultrasonografi masih diteliti kemungkinannya sebagai alat skrining. Plus-minus penggunaan metode-metode tersebut harus dipikirkan masak-masak, termasuk kemungkinan over-diagnosis dan efeknya yaitu pengobatan yang berlebihan.

5 Cara Alami Menambah Kesuburan Wanita

Kesuburan adalah tingkat peluang untuk mendapatkan anak. Pasangan yang subur memiliki peluang memiliki anak tinggi. Pasangan dikatakan tidak subur (infertil) bila setelah setahun usia perkawinan, sang istri masih belum juga hamil meskipun tidak melakukan KB.
Ketidaksuburan disebabkan baik oleh sisi suami, sisi istri maupun keduanya. Namun, dalam artikel ini saya akan memfokuskan pada cara penambahan kesuburan dari sisi istri.

1. Jaga Berat Badan

Terlalu gemuk/kurus dapat menimbulkan gangguan proses ovulasi. Menurut riset, wanita membutuhkan berat badan dengan kandungan lemak 17 hingga 21 persen agar dapat ovulasi secara teratur. Wanita kurus atau kegemukan yang siklus haidnya tidak teratur dapat menjadi lebih teratur dan subur dengan memperbaiki berat badan.

2. Pilih Makanan Organik

Berbagai studi menunjukkan pengaruh negatif insektisida dan pestisida terhadap hormon progesteron. Progesteron adalah hormon yang berfungsi menumbuhkan dan mematangkan sel telur serta menyiapkan dinding rahim bagi kehamilan. Tanpa progesteron, tidak mungkin terjadi kehamilan.
Riset menunjukkan bahwa buaya wanita yang hidup di rawa yang terpolusi DDT memiliki bentuk telur yang rusak dan bermutasi. Meskipun DDT sudah dilarang di Indonesia, buah-buahan impor yang kini membanjiri pasar bukan tidak mungkin mengandung DDT yang berbahaya tersebut. Sejenis estrogen yang disebut xenoestrogen juga terdapat pada beberapa pestisida dan dapat mengganggu keseimbangan hormon wanita.

3. Perbaiki Pola Makan

Kekurangan sejumlah vitamin dan mineral akan mengurangi kesuburan. Vitamin C, E dan B kompleks (terutama B6) sangat penting bagi pembentukan dan pengaturan kerja hormonal. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin dan mineral serta biji-bijan yang mengandung lemak esensial seperti kedelai, kecambah dan kacang tanah.
Makanlah dengan pola makan seimbang dalam komposisi protein, karbohidrat dan lemaknya. Makanan yang tidak seimbang, misalnya terlalu banyak lemak, akan mengganggu keseimbangan hormonal tubuh.

4. Kurangi Stress

Kurangilah beban pikiran yang menimbulkan stress dengan memperbanyak rekreasi, istirahat dan berolah raga. Stress dapat membuat ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh sehingga menyulitkan ovulasi.

5. Minum Suplemen/Jamu

Beberapa jenis suplemen/jamu dipercaya dapat meningkatkan kesuburan. Sebagian orang Jawa percaya bahwa kunyit dan asam dapat memperbaiki kerja organ reproduksi wanita. Madu dan bee polen juga diyakini berisi berbagai zat yang bermanfaat bagi kesuburan wanita. Orang Cina memiliki ramuan akar Dong Quai (Ginseng Wanita) yang menguatkan rahim dan melancarkan kerja hormon.
Namun, hati-hati bila mengkonsumsi jamu tradisional, karena seringkali pemrosesannya tidak higienis sehingga mengandung aflatoksin (racun dari jamur tepung yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati/kanker hati).

MITOS DAN FAKTA TENTANG JANTINA BABY DALAM KANDUNGAN

1. Berat badan ayah
Mitos:
Jika berat badan suami bertambah selama kehamilan maka anaknya perempuan, sebaliknya jika berkurang atau sama saja maka anaknya laki-laki.
Fakta: Sebuah penelitian di Denmark membuktikan sebagian besar pria memang tidak mengalami kenaikan berat badan saat istrinya mengandung anak laki-laki. Tidak diketahui penyebabnya, yang jelas hanya 5 di antara 100 pria yang menjadi lebih gemuk saat istrinya mengandung anak laki-laki.
2. Pilihan rasa saat ngidam
Mitos: Wanita yang menandung anak perempuan lebih sering ngidam makanan yang manis-manis termasuk cokelat, sementara jika mengandung anak laki-laki maka lebih sering ngidam makanan asin.
Fakta: Tidak ada data yang membuktikan kebenaran mitos ini, kebanyakan teori lebih mengaitkan pilihan makanan saat ngidam dengan kebutuhan nutrisi. Misalnya saat tubuh butuh lebih banyak garam, maka calon ibu akan ngidam makanan asin.
3. Bentuk wajah calon ibu
Mitos: Jika bentuk wajah menjadi lebih bulat maka kemungkinan besar anaknya perempuan.
Fakta: Hampir semua wanita mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan sehingga wajahnya menjadi lebih bulat, tidak peduli anaknya laki-laki atau perempuan.
Penelitian di Prancis membuktikan jerawat justru lebih berhubungan dengan jenis kelamin bayi. Dalam penelitian tersebut, 90 persen ibu hamil yang jerawat di wajahnya tambah banyak cenderung melahirkan anak perempuan.
4. Denyut jantung
Mitos:
Wanita yang mengandung bayi laki-laki memiliki denyut jantung rata-rata di bawah 140/menit, sementara jika mengandung bayi perempuan denyut jantungnya di atas 140/menit.
Fakta: Penelitian membuktikan bayi perempuan memang cenderung memiliki denyut jantung lebih tinggi, namun perbedaan itu hanya bisa diukur setelah bayi lahir.
5. Perbedaan ukuran payudara
Mitos:
Jika payudara kanan lebih besar maka bayi yang dikandung berjenis kelamin laki-laki, jika payudara kiri yang lebih besar maka bayinya perempuan.
Fakta: Perubahan hormonal dan produksi air susu membuat ukuran payudara membesar selama kehamilan. Namun tidak ada bukti bahwa perbedaan ukuran payudara kiri dan kanan berhubungan dengan jenis kelamin bayi.
6. Morning sickness
Mitos:
Jika morning sicknes yang dialami ibu hamil sangat parah, kemungkinan besar anaknya perempuan. Sebaliknya jika tidak mengalami morning sickness atau tidak terlalu berat, kemungkinan bayinya laki-laki.
Fakta: Perbedaan hormon yang dihasilkan janin perempuan dan laki-laki diduga memicu perbedaan pada derajat morning sickness yang dirasakan. Penelitian di Swedia antara tahun 1987-1995 membuktikan bahwa mitos tersebut benar.
7. Suhu di telapak kaki
Mitos:
Jika kaki ibu hamil sering terasa dingin seperti es, kemungkinan besar anaknya laki-laki.
Fakta: Peneliti dari Jerman, Dr Alexander Nachnamen membenarkan mitos tersebut. Wanita yang mengandung bayi laki-laki lebih sering mengalami gangguan peredaran darah sehingga telapak kakinya terasa dingin saat diraba.
8. Insting calon ibu
Mitos:
Tebakan calon ibu tentang jenis kelamin bayi biasanya lebih akurat dibandingkan suami atau kerabat yang lain.
Fakta: Tebakan paling jitu tentu saja diperoleh berdasarkan hasil ultrasonografi (USG). Namun jika mengandalkan insting, 71 persen tebakan seorang calon ibu tentang jenis kelamin bayi yang dikandungnya selalu benar.

Tanda-Tanda Kesuburan Kandungan/rahim subur

Tanda-Tanda

Kesuburan Kandungan/rahim subur

 Tanda-Tanda Kesuburan Kandungan/rahim subur

Kesuburan Kandungan/rahim

 
 Obatkandungan.wordpress.com.Banyak hal yang bisa mempengaruhi kesuburan kandungan, diantaranya di pengaruhui oleh umur, kesehatan, aktifitas, makanan, obat dan kebisaan.
Baik buruknya kesuburan seorang wanita akan memncar dan nampak dari gejala yang bisa dipelajari dari luar tubuh.

Tanda-tanda kesuburan kandungan

Ada beberapa hal yang bisa membantu dalam penilaian apakah rahim seseorang dikatakan subur atau tidak. Berikut tanda-tanda yang menunjukan rahim:

1. Rambut Subur.

suburnya rahim atau kandungan seorang wanita dapat dinilai dari rambutnya. Rambut yang subur, berwana hitam dan mengkilap (untuk orang Indonesia) dan hampir tidak bermasalah dengan ketombe, kulit kepala kering  dan rambuat tidak mudah rontok adalah petanda bahwa rahim petanda dalam keadaan subur.

 2. Kuku dan bentuk jari.

Penilaian kesuburan dari warna kuku dan bentuk jari sangat susah untuk dijelaskan dalam bentuk tulisan, perasaan dan pengamatan dan pengalaman sangat mempengaruhi keteptan penilaian.

 3. Ovulasi dan bertambahnya suhu lengan atau keseluruhan badan.

Suhu badan wanita sedikit meningkat. Ovulasi dapat terjadi selama 10-14 hari. Suhu tubuh meningkat sekitar 0,2 derajat celsius ketika sel telur dilepaskan. untuk wanita dengan siklus haid 25-30 hari. tidak berlaku untuk wanita diatas 40 tahun.

4. Adanya lendir dipermukaan kemaluan.

lendir keluar bervariasai, menyerupai bulan, pada awal selesai haid lendir sedikit dan memuncak pada pertengahan bulan dan akan berkurang menjelang seminggu sebelum haid.

5. Payudara tegang (kecang).

payudara yang berisi tegang, kencang dan tidak kempot, petanda suburnya rahim. besar-kecilnya payudara bukan ukuran dalam hal ini.

Demikian 5 hal mengenai petanda rahim subur, untuk jelasnya silahkan menambah wawasan dan sharing dengan para ahli di bidang ini. Wallohu a’lam