Mengapa saya tertarik mendalami dan menyebarkan Gentle Birth?
Begini awal mulanya:
Hypnobirthinglah yang menuntun saya untuk mengenal Gentle Birth dan mengerti serta memahami tentang birth trauma.
Saat itu saya dan bu Lanny Kuswandi (Founder Hypnobirthing
Indonesia) mengikuti pelatihan Birth into being di Singapore bersama
Ellena Tonetti V seorang praktisi Gentle Birth dari Rusia, muridnya Igor
Charkovsky yang mempopulerkan Waterbirth di dunia.
Berawal dari pelatihan itulah saya mulai semakin terbuka dan semakin
menyadari bahwa proses persalinan dan kelahiran adalah moment yang
sangat penting dalam kehidupan manusia yang mampu membentuk dan
menentukan seseorang menjadi siapa , apa dan bagaimana.
Mengapa penting bagi kita untuk memahami pentingnya sehat, bahagia
selama masa kehamilan dan kelahiran/persalinan ? Mengapa penting untuk
melakukan segala upaya untuk menghilangkan trauma lahir dari ruang
bersalin? Apakah itu mempengaruhi kita ? Bagaimana ?
Bayi baru lahir sangat sensitif terhadap apa yang terjadi selama,
saat dan setelah proses kelahirannya. Dan pada kenyataannya , lebih
sensitif daripada yang ia pernah dan akan di alami selama hidup.
Dua puluh lima tahun penelitian di bidang psikologi pralahir
menunjukkan hubungan langsung antara cara kita lahir dan bawah sadar
terhadap pola-pola perilaku dan emosional dalam kehidupan ketika dewasa
nanti . Hal ini disebabkan mekanisme yang disebut " limbik imprint "
Apa itu limbik imprint?
Baiklah. Saya akan mencoba untuk memberikan ilustrasi pada Anda.
Suami saya paling hobi untuk mengutak atik sesuatu
apalagi televisi baru. Kamera ataupun komputer. Nah sekarang bayangkan
jika ketika suami saya mengatur / mensetting TV pada kondisi “cerah
maksimum” maka sejak itu apapun yang ditampilkan di layar TV tersebut
gambarnya sangatlah cerah. Atau jika settingnya diubah menjadi “biru
maksimum” maka gambar apapun yang ditampilkan di TV itu akan berwarna
biru ataupun kebiru biruan.
Nah itulah mekanisme yang tepat yang terjadi pada semua mamalia. Dan
itu yang disebut limbic imprint yang sama dan digunakan selama ribuan
tahun untuk melatih hewan untuk melayani manusia seperti : kuda, gajah,
unta, beruang sirkus . Misalnya begini, seekor bayi gajah secara rutin
diikat di halaman menggunakan rantai dan dikaitkan pada tongkat kecil
yang di tancapkan di tanah. Di awal-awal, bayi gajah itu akan mengamuk
menggunakan seluruh kekuatannya selama beberapa hari namun kemudian
berhenti dan diam, tidak mengamuk lagi. Lalu Ketika ia tumbuh dan
memiliki cukup kekuatan untuk menarik tongkat ini keluar, maka hal itu
tidak terjadi . Dia bahkan tidak pernah mencoba untuk menarik rantainya
agar terlepas dari tongkat tersebut. Artinya bahwa karena sejak awal
kehidupan sejak gajah tersebut kecil, dia sudah di ajarkan dan merekam
info bahwa dia tidak mampu berontak atau lepas dari rantai dan tongkat,
maka ketika dia tumbuh dewasa dan mempunyai kemampuan untuk lepas dari
tongkat itupun, si gajah ini dalam pikirannya tetap saja merasa bahwa
dia tidak mampu walaupun sebenarnya dia mampu.
Untuk lebih memahami istilah " limbic imprint " mari kita lihat
struktur dasar otak kita . Di ujung dari sumsum tulang belakang ada
segmen yang disebut otak reptil, dimana ini bertanggung jawab murni
untuk fungsi fisiologis tubuh. Itulah bagian dari otak yang masih tetap
melakukan tugas fungsional ketika seseorang berada dalam keadaan koma,
artinya ketika seorang wanita dalam kondisi koma/pasif – fungsi
fisiologi dasar tubuh masih berlangsung, wanita tersebut bahkan tetap
menstruasi dan dapat melanjutkan kehamilan jika mereka hamil saat koma
tersebut.
Lalu ada korteks, biasanya disebut sebagai "bagian abu-abu", dimana
dia bertanggung jawab untuk aktivitas mental kita . Itulah yang sering
kita sebut "otak" , jadi ini adalah bagian dari otak yang bertanggung
jawab untuk fungsi-fungsi kognitif kita seperti logika , perhitungan ,
perencanaan dll.
Dan kemudian kita memiliki sistem limbik otak , yang mana ini bertanggung jawab untuk emosi kita , sensasi dan perasaan.
Pencetakan limbik terjadi di bagian otak, yang tidak langsung
berhubungan dengan korteks, yang bertanggung jawab untuk memori
kognitif. Selama kehamilan kelahiran dan anak usia dini, sistem limbik
bertanggung jawab dan mengendalikan semua sensasi dan perasaan kita,
tanpa menerjemahkannya ke dalam bahasa korteks. Disadari atau tidak
disadari memori tersimpan.
Nah ketika seorang anak lahir ke bumi, lalu menerima banyak cinta,
dimana segera setelah lahir seorang anak langsung dipeluk di dada
ibunya, menyusu dari payudara sang ibu, dan melihat sukacita besar
terpancar di mata ayahnya, maka sistem syaraf pada limbic merekan semua
pengalaman primal tersebut di program dengan kebenaran yang tak
terbantahkan, dimana anak tersebut merasa damai dan dunia adalah tempat
yang tepat baginya.
Namun apa yang terjadi jika kesan pertama saat lahir adalah sesuatu
yang kurang atau negatif? Dimana seorang anak lahir tanpa cinta dan
kasih dengan proses yang sangat menyakitkan dimana dia merasakan
kesakitan, kekecewaan, kemarahan, ketakutan, kesepian dll? Maka “jejak”
ini pula yang dijadikan sebagai pengalaman valid tentang cinta. Dimana
Hal ini segera dikodekan ke dalam sistem saraf kita sebagai " zona
nyaman " terlepas dari betapa menyakitkan dan frustasi nya dia . karena
kemarahan, ketakutan, kesakitan, kekecewaanlah yang dia kenal pertama
kali saat melihat dunia ini. Dan hal itu yang di rekam dan tersetting di
sistem limbic nya sebagai kebenaran yang valid. Sehingga seringkali
ketika dewasa secara otomatis, tubuh Anda akan menciptakan kembali
kondisi yang anda rekam pada saat lahir dan selamai masa kanak-kanak
kita.
Jadi kembali lagi ke cerita gajah tadi, misalnya seorang bayi lahir
dengan penuh trauma dan kekerasan lalu selama masa parenting dia
menerima kekerasan dan tidak mengenal cinta kasih, maka terekam pula
dalam hati dan pikirannya tentang kekerasan dan trauma sehingga walaupun
dia mulai tumbuh dewasa dan otak kortek nya atau logikanya mulai
berkembang dan mampu menganalisa dan mengerti bahwa kekerasan itu tidak
baik dan merusak dirinya, tapi tetap saja tanpa disadari anak ini akan
sering sekali melakukan kekerasan karena “kekerasan” telah terekam
sebagai kebenaran mutlak atau zona nyaman yang dia rasakan saat
dilahirkan dulu.
Sehingga jangan heran ketika ada banyak cerita bahwa ada seorang
suami yang seringkali melakukan KDRT (kekerasan Dalam Rumah Tangga)
kepada istrinya. Padahal sebenarnya sang suami ini sangat mencintai
istrinya, nah mengapa dia tetap melakukan KDRT? Ya mungkin karena itulah
yang terekam dalam memori bawah sadarnya, dalam sistem limbiknya
sebagai “kebenaran” dan “zona nyaman” makanya dia berperilaku demikian.
Penelitian yang dilakukan oleh pelopor psikologi prenatal , seperti:
dr.Thomas Verny , dr.David Chamberlain, dr.William Emerson menunjukkan
bahwa sebagian besar kondisi fisik dan gangguan perilaku adalah akibat
langsung dari waktu kehamilan dan trauma serta komplikasi selama
persalinan , termasuk intervensi medis yang tidak perlu dan overdosis
anestesi .
bahkan perawatan postpartum rutin juga dapat menjadi sumber masalah:
seperti tidak adanya inisiasi menyusu dini, kurangnya hangat, kurangnya
kontak angsung dengan ibu, pemotongan tali pusat terlalu dini ,
penanganan kelahiran yang kasar , sunat pada masa bayi, jarum, lampu
terang, suara mengejutkan ternyata semua “kelebihan” ini terekam dalam
sistem saraf bayi baru lahir sebagai " zona nyaman " , terhadap semua
logika . hal ini terjadi karena logika berada di bagian otak yang
berbeda dan pada masa ini logika belum berkembang sama sekali.
Menurut sebuah studi tahun 1995 oleh Dr.William Emerson, 95 % dari
semua kelahiran di Amerika Serikat dianggap traumatis, 50 % dinilai
sebagai trauma yang " moderat " dan 45 % sebagai trauma yang "parah ".
Lahir dalam nyeri persalinan yang menyiksa atau ke mati rasa akibat
anestesi , membentuk “cetakan” atau rekaman untuk penderitaan dan mati
rasa pada sistem limbic. Trauma yang terjadi dan terekam pada masa
kelahiran mempunyai kekuatan yang luarbiasa yang mampu merusak
kemampuan kita untuk mencintai , percaya dan sabar. Adanya sikap dan
sifat Kecanduan, rendah diri, ketidakmampuan untuk berbelas kasih,
kurang bertanggung jawab, dan semua semua masalah ini ternyata
berkaitan dengan trauma lahir. Untuk informasi lebih lanjut www.birthpsychology.com
Biasanya, seorang wanita melahirkan dengan cara dia sendiri , karena
mekanisme yang sama sistem limbik pada setiap mamalia . dimana pada
dasarnya tubuhnya tahu tentang bagaimana cara berkembang biak. Nah, Jika
seorang wanita melahirkan dengan komplikasi, maka kemungkinan besar,
bahwa dia secara otomatis akan mengulangi skenario itu kembali. Kecuali
dia sadar untuk mengubah memori limbik nya, namun jika dia tidak sadar
maka akan “menurunkan” trauma kelahiran sendiri untuk putrinya, karena
dia sendiri menerima hal itu dari ibunya . Melahirkan dengan lembut dan
minim trauma adalah langkah besar dalam penyembuhan limbic tersebut.
Itulah mengapa ketika birth trauma sudah diatasi dan rekaman di sistem
limbik di perbaharui maka persalinan berikutnya biasanya jauh lebih
mudah . Itu, tentu saja , adalah pengamatan yang sangat umum dari saya
sebagai praktisi gentle birth.
Penelitian secara Statistik dari Dr Stan Grof menyatakan bahwa 100 %
dari penjahat dan pelaku kekerasan sebagian besar adalah bayi yang tidak
diinginkan. Walaupun tentu saja bukan berati semua bayi yang tidak
diinginkan akan menjadi penjahat lho ya? Tentu saja tidak!. Karena
Kebanyakan orangtua berhasil bangkit dari keterpurukannya atau berhasil
melewati tantangan hidup sehingga pada akhirnya mereka jatuh cinta
dengan bayi mereka dan merawatnya dengan baik. Tapi itu tidak berarti
bahwa anak-anak yang orang tuanya tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka ,
lalu menjadi hanya memiliki kesempatan jauh lebih sedikit untuk
berkembang .
Secara historis , sebagian besar karya budaya manusia mencerminkan
drama kehidupan yang berisi tentang kecemburuan , keserakahan, nafsu ,
kebencian , mimpi, kehilangan.
drama Shakespeare, lukisan, musik klasik - adalah cara yang sangat
indah untuk berbicara tentang keputusasaan manusia. Hanya sebagian kecil
dari warisan budaya berbicara tentang Cinta, Kecantikan dan kedamaian.
Mengapa demikian? Mungkin saja bisa jadi karena kekreatifan seseorang
ditentukan oleh apa dan bagaimana cara kita merasakan dan mengalami
pengalaman hidup dan ini sangat di tentukan oleh sistem limbik kita.
tergantung rekaman atau jejak yang disimpan di sistem limbik dimana dia
yang mampu mendefinisikan suka dan tidak suka, menarik atau tidak, damai
atau kekerasan.
Jadi intinya adalah ketika kita ingin bumi ini menjadi damai, maka
mulailah dari masa kehamilan dan persalinan. Jika para bayi lahir dengan
penuh kelembutan, cinta dan kedamaian maka rekaman itulah yang akan
dibawanya seumur hidup. Dan turun temurun.
Untuk itu mari berdayakan diri Anda sehingga saat melahirkan nanti
Anda bisa melahirkan dengan penuh kelembutan dan minim trauma.
semoga bermanfaat.
salam hangat

Tidak ada komentar:
Posting Komentar