Hari ini tanggal 7 september 2014, saya bangun pagi sekitar jam 04:00
kemudian tidur tiduran sambil menunggu jam 05:30. Saya harus mandi dan
bersiap diri ke gereja. Rasanya excited sekali. Entah kenapa tiap kali
ke gereja pagi di GKI klaten saya merasa excited. Ya mungkin karena
disana saya bisa merasa lebih dekat dengan Tuhan dan bisa “ngobrol”
lebih intim dengan-Nya.
Pagi ini yang kotbah adalah pendeta Phan Bien Ton. Saya paling suka
dan semangat jika yang kotbah beliau, karena pasti ada sesuatu yang
menarik.
Dan kebetulan setiap kali ke gereja saya pasti duduk di barisan depan
(kadang kursi ke 2 atau kursi ke 3 dari depan, yang notabenenya itu
berarti paling depan). Nah tema minggu pagi ini adalah “BERTUMBUH DALAM
PERSEKUTUAN”....membahas masalah arti ibadah, menyinggung sedikit
tentang cerita paskah di jaman dahulu, berdasarkan kitab Keluaran
12:1-14...lalu mengulas juga tentang Injil Matius 18 : 15 – 20 tentang
persekutuan....nah lalu di akhir khotbah beliau meminta kami untuk
berpasang pasangan dengan jemaat lain lalu berkenalan singkat kemudian
saling curhat tentang pokok doa yang ingin di doakan. Kemudian kami
bertugas untuk saling mendoakan satu sama lain. Saat itu di samping saya
ada seorang ibu muda dan kami berkenalan singkat lalu saling bercerita
tentang pokok doa yang ingin saling di doakan. Dan beliau meminta saya
untuk mendoakan suaminya...katanya “ saya minta di doakan suami saya
agar mau pergi ke gereja”
Sesaat kemudian kami di minta untuk saling mendoakan dengan bersuara
agar pasangan kami tau bahwa kami saling mendoakan. Saat itu tiba tiba
air mata ini langsung bercucuran. Rasanya hadirat Tuhan benar benar
hadir di tengah kami. Saya langsung teringat akan firman Tuhan di
Matius 18 : 20 bahwa : Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam
Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. Lalu seketika saat
itu rasanya saya seolah olah memeluk ibu ini (dalam roh) karena kalau
berpelukan beneran rasanya mungkin agak kikuk (orang indonesia masih
banyak yang sungkan dengan berpelukan). Apalagi ketika kami diminta
mendoakan dengan bersuara, seolah oleh mulut ini kelu, yang ada saya
hanya menangis dan menangis. Saat itu saya langsung teringat dengan
klien klien saya. Atau tentang para ibu hamil, betapa mereka pasti punya
banyak perkara dan masalah yang perlu kita doakan, pasti mereka banyak
sekali beban yang mungkin tak mampu mereka ucapkan dengan orang lain,
bahkan suami sekalipun. Saat itu rasanya aku ingin memeluk klien
klienku....dan berkata ...aku siap untuk menjadi kotak suara hatimu. Aku
siap untuk menampung apapun yang kau khawatirkan, apapun yang engkau
risaukan. Dan saat itu saya hanya berdoa kepada Tuhan, agar Dia
memampukanku untuk menjadi kotak suara hati bagi para klienku.
Terimakasih kepada para bunda yang sudah curhat. Saya menjadi banyak belajar dari Anda.
Dan taukah Anda? Nama-namamu selalu ada di hati ini, dan menjadi pokok doa bagiku.
Semoga kita bisa saling mendoakan dan saling menguatkan satu sama lain.
I Love You All
Tidak ada komentar:
Posting Komentar