Perempuan yang sering mengalami keguguran dikatakan memiliki
kandungan yang lemah. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kandungan
lemah?
“Dalam istilah medis kandungan lemah adalah adanya
gangguan pada leher rahim (serviks) yang disebut dengan inkompetensi
serviks. Rata-rata setiap usia kehamilan 4 bulan, ibu tersebut akan
mengalami keguguran,” ujar Dr Med Damar Prasmusinto, SpOG saat dihubungi
detikHealth.
Dr Damar menuturkan penyebab dari inkompetensi
serviks adalah adanya ketidaknormalan atau kelemahan dari bentuk
serviks. Seharusnya serviks belum terbuka saat usia kehamilan 4 bulan,
tapi karena ketidaknormalan tersebut serviks mengalami pembukaan yang
menyebabkan hasil pembuahan keluar dari rahim atau mengalami keguguran.
Penyebab dari inkompetensi serviks ini adalah:
1. Akibat faktor bawaan atau keturunan
2. Proses kuret yang membuat trauma sehingga menghasilkan efek samping pelemahan serviks
3. Penyakit kolagen (di mulut rahim ada zat kolagen dan ini salah satu faktor risikonya)
4. Akibat adanya infeksi dari luar rahim.
“Kalau 1-2 kali keguguran itu masih normal, tapi kalau kegugurannya
terjadi sebanyak 3 kali secara berturut-turut maka harus dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa penyebab dari keguguran
tersebut,” ujar dokter yang aktif mengajar di FK-UI.
Pemeriksaan
yang dilakukan bisa berupa tes darah dari kedua orangtua untuk melihat
kromosomnya atau bisa juga menjalani pemeriksaan ACA (anticardiolipin)
yaitu pemeriksaan kekentalan darah. Jika sang calon ibu terkena sindrom
ACA, maka darahnya akan cepat mengental yang mengakibatkan aliran darah
ke janin terhambat sehingga janin kekurangan zat gizi dan oksigen.
Penyebab keguguran yang paling besar adalah akibat kelainan kromosom
yang disebabkan oleh orangtuanya yaitu sekitar 60 persen. Kelainan ini
disebabkan karena saat proses pembuahan tersebut sel telur atau
spermanya tidak bagus. Faktor risiko untuk kelainan kromosom ini terjadi
pada perempuan di atas usia 35 tahun dan laki-laki diatas usia 55
tahun. Sedangkan penyebab keguguran lainnya adalah adanya infeksi yang
terjadi saat usia kehamilan masih muda, kasusnya sekitar 20-30 persen.
“Kehamilan itu seperti hukum alam. Untuk mencegah keguguran, ibu hamil
harus istirahat yang cukup. Jika mengalami flek sebaiknya ibu hamil
istirahat total di rumah saja juga nggak apa-apa,” ujar dokter yang
berpraktik di RS Brawijaya dan RSCM.
Dijelaskan Dr Damar jika
penyebab keguguran sudah diketahui dan bisa diobati dengan baik, maka
ibu tersebut boleh hamil lagi asalkan sudah selesai masa nifas dan
fungsi reproduksi bekerja dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar